Ridha Allah ada pada keridhaan Orang Tua, Kebencian Allah ada pada kebencian orang tua.
Kita diperintahkan Allah untuk berbakti pada orang tua :
”
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepadaku dan dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu (Q.S.Lukman : 14)
Kita sudah terbiasa mendengar kalimat Ridha Allah terletak
pada keridhaannya orang tua. Tapi dalam keseharian apakah kita
menyenangkan/berbakti pada orang tua? Tahukah anda bahwa kesalahan yang
kita buat pada orangtua bisa memacetkan rezeki?
Pandanglah diri kita,
sudahkah kita memperlakukan orang tua seperti raja untuk mendapat
keridhaannya? Dengan ridhanya orangtua, kita berharap Allah pun akan
ridha dan melimpahkan rezekinya. Ada banyak cerita kesusahan anak
manusia yang terekam, ada banyak cerita keburaman anak manusia yang
terpotret, ternyata semuanya bermuara dari perasaan sakitnya hati
orangtua terhadap anaknya.
Cara Menjadikan Orang Tua Sebagai Raja
Anda lihat bagaimana raja diperlakukan oleh rakyatnya? Raja
selalu diutamakan dalam segala hal dan segala kesempatan. Sedapat
mungkin raja mendapatkan makanan yang terbaik, pakaian yang terbaik,
pelayanan yang memuaskan. Begitu juga seharusnya kita memperlakukan
orang tua kita.
- Beri Makanan Terbaik Untuk Mereka
Jika orangtua ingin makan sesuatu, usahakanlah. Jangan
membuat orangtua menunggu apalagi kelaparan. Ingatlah waktu kecil apa
pernah orangtua menunda untuk memberi makan kita? Apa pernah orangtua
membuat kita kelaparan? Sejak bayi merah pun orang tua segera sigap
memenuhi kebutuhan kita saat menangis. Ibu sudah siap sedia dengan
ASInya yang mengenyangkan perut kita. Ayah sudah siap membelikan susu
jika ASI bunda masih terasa kurang memenuhi rasa lapar kita. Besar
sedikit ibu senantiasa menyuapi makanan kita karena kita belum mampu
menyuapi diri sendiri. Pernahkan terpikir bahwa mungkin mereka sendiri
belum makan demi mengutamakan kita? Disaat tua dan rentanya apakah kita
melakukan hal yang sama pada mereka? Apakah kita mendahulukan
makanannya, memberinya makanan terbaik yang dia senangi, menyuapinya di
kala tangan tuanya telah bergetar?
Pernahkah saat kita kecil meminta dan merengek menginginkan
sesuatu orangtua menolaknya? Meskipun kondisi ekonominya pas-pasan
orangtua selalu mengusahakan untuk kita. Meskipun harus mengorbankan
keinginannya sendiri orangtua rela demi melihat senyum di wajah kita.
Saat besar pernahkan permintaan orangtua kita utamakan? Pernahkah
keinginannya kita segera usahakan? Atau kita selalu mengabaikannya dan
menganggap orang tua terlalu banyak permintaan, sementara kita sendiri
banyak kebutuhan? Ingat baik-baik, senyum di wajah orang tua karena
senang pada apa yang kita lakukan akan memudahkan ridha Allah,
memudahkan rezekiNya tercurah pada kita.
- Libatkan Mereka dan Selalu Minta Do’a Restunya
Kita pernah berlindung di balik rahim seorang ibu, merasakan
manisnya air susunya dan merasakan belaian dan perlindungan ayah.
Setelah dewasa saat ingin membuat keputusan penting dalam hidup kita
pernahkah kita melibatkan mereka? Saat ingin melamar pekerjaan atau
melamar seorang wanita apakah kita minta do’a restu orang tua? Jika
mereka tidak merestui apakah dengan berani kita menentangnya, menganggap
mereka menghalangi masa depan kita?
Meskipun kita telah memiliki keluarga yang menjadi tanggung
jawab kita sendiri, perhatian terhadap orangtua tidak boleh putus.
Karena merasa sudah mengirimi uang secukupnya untuk memenuhi
kebutuhannya kita merasa tidak perlu lagi untuk mengunjunginya. Sekedar
menelepon pun kita enggan dengan alasan sibuk. Kita merasa cukup
membayar pembantu atau suster untuk mengurusnya, sudah cukup bakti
sebagai anak. Toh uang yang dikeluarkan tidak sedikit. Begitukah pikiran
kita? “
Barangsiapa yang suka diluaskan rizki dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.”(H.R. Bukhari). Silaturahmi yang paling utama sebelum kepada orang lain adalah kepada orangtua kita sendiri.
- Rawat Saat Dia Sakit Dengan Perawatan Terbaik Yang Kita Mampu
Biaya pengobatan saat ini mahal, bersediakah kita menyediakan
biaya untuk membiayai pengobatan orangtua kita? Atau membiarkan mereka
dirawat dukun kampung saja dengan pikiran toh umurnya sudah tidak lama
lagi? Bersediakah kita turun tangan membersihkan kotorannya seperti saat
kita kecil dulu, memapahnya berjalan seperti saat langkah kaki kecil
kita dulu diajarinya berjalan, menyisir rambutnya dengan minyak seperti
halnya dulu beliau merapikan rambut kita sehabis mandi ?
- Berikan Kebahagiaan Dengan Melibatkan Anak
Biarkan dia bertemu dan bercengkrama dengan anak cucunya.
Bawa anak-anak kita untuk bertemu dan libatkan mereka untuk ikut memberi
perhatian pada kakek/neneknya. Setidaknya mereka belajar dari kita
bagaimana memperlakukan orangtua. Jika kita memperlakukan orang tua
buruk, anak-anak kita akan belajar dan memperlakukan kita di masa tua
sama seperti kita memperlakukan orangtua. Anak-anak adalah pembelajar
tercepat.
Jika semua itu sudah kita lakukan, kita akan menyenangkan
hati orang tua. Orang tua yang senang dan bahagia akan mendo’akan
anak-anaknya. Tahukah anda bahwa do’a orangtua itu diterima Allah? Tidak
ada orangtua yang mau mendo’akan anak-anaknya susah dan jauh rezeki.
Tetapi orangtua tetaplah manusia biasa yang bisa sakit hati dan terluka.
Kesakitan dan rintihan hatinya akibat perbuatan kita bisa membuat Allah
marah. Bisa juga orang tua yang karena kemarahannya menyumpahi kita
anaknya. Waspadalah jika ini terjadi karena bisa saja, saat maut hendak
menjemput, ajal susah berpisah dari badan karena menanggung dosa pada
orangtua. Jika berdosa pada Allah kita hanya tinggal memohon ampun
padaNya dan insya Allah akan diampuni, tetapi jika berdosa pada orangtua
hanya akan diampuni Allah setelah orangtua ridha dan memaafkan
kesalahan kita. Ingatlah untuk terus berbuat baik pada orangtua, Jadikan
dia raja dalam kehidupan kita, agar rezeki kita seperti rezeki raja
yang terus mengalir tanpa ada habisnya. Pintu langit akan terbuka dengan
mudahnya, menurunkan rezeki Allah pada hamba yang dicintai-Nya.
“
Aku bertanya kepada Nabi SAW tentang amal-amal yang
paling utama dan dicintai Allah, Nabi SAW menjawab, pertama shalat di
awal waktu, berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah.” (H.R. Bukhari-Muslim).
Betapa celakanya jika orangtua meninggalkan kita sambil membawa rasa kesal dan rasa sakit hati. Wallahu alam.
Sumber diambil dari:
http://lancarrezeki.blogspot.co.id/2015/04/jadikan-orang-tuamu-raja-maka-rezekimu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Beri Komentar Ya.. Terima Kasih.. ^_^